Flywheel Marketing VS Funnel Marketing: Apakah Kuno?

Flywheel Marketing VS Funnel Marketing: Apakah Kuno?

Apasih marketing flywheel itu?

Sebelum kesana kamu masih ingat, ketika dulu saat belajar tentang marekting ada istilah funnel.

Nah banyak yang menyebut flywheel adalah penerus dari marketing funnel, tapi menurutku pribadi karena sekarang market sudah berbeda dari yang dulu dan tingkat distrubsi yang semakin tinggi terciptalah sebuah istilah baru ini untuk beradaptasi, bayangin aja sekarang kita kalau skrol sosmed berapa iklan yang muncul di hp kita ?

Dengan begitu market juga semakin paham

Mana yang iklan dan mana yang bukan, mana yang membosankan dan mana yang menyenangkan, betul kan ? hehehhe

Dari beberapa sumber sebenarnya teknik ini sudah lama ada namun, istilah ini mulai dikenalkan di beberapa tahun yang lalu di 2018 oleh CEO Hubspot, Brian Halligan. Jeff Bezos pun juga sudah lama menggunakan bentuk flywheel dari versinya sendiri.

Terlepas dari siapa penemunya, teknik ini bertujuan untuk meningkatkan trust market terhadap bisnis atau brand kita, karena menempatkan customer di skala prioritas pertama, berbeda dengan saat kita menggunakan marketig funnel.

Coba lihat brand-brand besar seperti gojek, saat promo mereka sudah tidak ngomongin produk, tapi sudah mengarah pada kebiasaan penggunanya, ini beberapa contohnya:

sumber: gojek

  1. Gojek liburan makin asik, makin irit. Orang mikirnya kan disetirin gak perlu capek cari parkir kan jadi bisa fokus sama keluarga, lebih tenang bepergian malam hari.
  2. Contoh lagi, nyambi jadi driver gocar bisa cari penumpang searah, beda banget kan dibanding dengan kebiasaan umkm, pasti kayak gini, dibuka atau open reseller dengan keuntungan besar bla bla bla, paham bedanya ya

Ok kembali ke topik pembahasan kita hehe.

Jeff Bezos mengatakan marketing flywheel yang diterapkan secara tepat akan menjangkau lebih banyak pelanggan, seperti yang kita tahu semakin banyaknya orang yang dating ke tempat atau platform kita, potensi orang beli akan semakin banyak dan akan mendatangkan lebih banyak pelanggan lagi.

Perusahaanpun jadi tidak harus mengeluarkan biaya akuisisi yang lebih banyak lagi. Danjuga, jika diamazon semakin banyak penjual harga juga akan bervariasi, keuntungan bagi user banyak pilihan penawaran produk, mereka bisa memilih dengan harga yang paling pas dengan kantong mereka.

Keuntungan bagi amazon user lebih memilih amazon dibandingkan dengan marketplace lainnya, dan itulah yang disebut flywheel

Baca Juga: Centang hijau whatsapp: Begini cara mendapatkannya 

Lalu apa bedanya funnel marketing dan flywheel marketing

Funnel marketing

Kayak yang udah disebutkan pada ulasan apa itu flywheel marketing di atas, banyak yang beranggapan kalau funnel merupakan pendahulu dari flywheel. Funnel diakui serta teruji jadi kunci kesuksesan marketing dalam bisnis.

Bersumber pada foto di atas, funnel marketing ditafsirkan semacam suatu corong. Cocok dengan namanya, corong tersebut menggambarkan lapisan yang urut mulai dari marketing, kemudian berganti jadi penjualan serta berujung pada memperoleh pelanggan.

Yang membuat funnel berbeda dari flywheel yaitu prioritas konsumen selaku output. Bagi TrustRadius, itu malah salah satu kekurangan yang membuat funnel marketing tidak sama dengan flywheel marketing.

Dalam funnel, konsumen yang sudah melaksanakan transaksi tidak lagi jadi prioritas, perusahaan bias any lebih sibuk dan fokus untuk mencari pembeli baru. Sebaliknya pada flywheel marketing, konsumen merupakan input yang mana memegang peranan berarti pada pusat strategi marketing.

Flywheel marketing

Berbeda dengan funnel marketing, siklus pada flywheel marketing dapat diawali dari titik manapun. Upaya buat memperoleh pelanggan ataupun konsumen biasanya diawali dengan aktvitas marketing.

Baru timbul kesempatan buat memperoleh penjualan. Dengan banyaknya pelanggan yang di dapat , pelayananpun juga harus meningkat dan itulah yang akan mengundang peningkatan pelanggan lagi.

Strategi yang baru diperlukan lagi untuk membuat pelanggan merasa betah dan puas, begitu juga dengan pelanggan baru, siklus ini akan terus berputar seperti roda pada flywheel marketing, konsumen bagaikan sumber energi penggerak untuk roda kreativitas pada teknik ini.

Konsumen mempunyai kedudukan berarti buat menggerakkan roda perkembangan supaya bisnis terus bertumbuh. Flywheel marketing bisa menggapai tujuan bisnis dan meningkatkan layanan supaya kepuasan pelanggan menjadi prioritas tim dalam perusahaan.

Itu tadi beberapa gambaran kenapa sekarang para pebisnis lebih memilih flywheel marketing daripada funnel marketing.

Namun dari kedua teknik ini tidak berarti yang satu salah dan yang satu benar, karena dari masing-masing teknik memiliki keunikan tersendiri

Tahap Menerapkan Flywheel Marketing Pada Bisnis

Dari kesimpulan diatas memang flywheel marketing dapat mendatangkan pelanggan baru dan keuntungan berkepanjangan, dari sini mulai banyak yang tertarik untuk menerapkan teknik ini? Sebelum menerapkannya pastikan kamu tahu tahapan-tahapannya, dan berikut adalah penjelasan tahapan tersebut:

Tahapan-tahapan dalam marketing flywheel yang mudah dipahami:

Sumber: komerce
  1. Menarik Perhatian (Attract):

    Tahap pertama adalah menarik perhatian calon pelanggan. Fokuslah pada konten yang relevan untuk menarik minat mereka. Gunakan strategi seperti pemasaran konten, media sosial, SEO, atau iklan online untuk membuat brand Kamu terlihat.

  2. Melibatkan (Engage):

    Setelah menarik perhatian, langkah selanjutnya adalah melibatkan calon pelanggan agar terkoneksi dengan bisnis mu. Buatlah konten yang informatif, edukatif, atau menghibur yang memperkuat koneksi dengan audiens. Gunakan email marketing, webinar, atau interaksi langsung melalui media sosial untuk membangun hubungan yang lebih dalam.

  3. Menetapkan Kepercayaan (Delight):

    Tahap ini adalah tentang membangun kepercayaan dan loyalitas. Pastikan pelanggan merasa dihargai dan puas dengan produk atau layanan Kamu. Fokuslah pada pelayanan pelanggan yang baik, penyelesaian masalah yang cepat, atau memberikan nilai tambahan yang unik. Dengan cara ini, pelanggan akan merasa senang dan mungkin merekomendasikan brand Kamu kepada orang lain.

  4. Membangun Promotor (Advocate):

    Setelah berhasil membuat pelanggan merasa puas, langkah selanjutnya adalah mengubah mereka menjadi promotor. Pelanggan yang puas akan dengan sukarela merekomendasikan produk atau layanan Kamu kepada orang lain. Berikan insentif kepada mereka, seperti program referensi atau penghargaan, agar mereka semakin termotivasi untuk mempromosikan brand Kamu.

  5. Mengukur dan Menganalisis (Measure and Analyze):

    Tahap ini penting untuk memahami kinerja pemasaran Kamu. Gunakan alat analitik untuk melacak dan mengukur hasil dari setiap tahapan flywheel. Analisis data akan memberikan wawasan berharga tentang apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan.

  6. Iterasi dan Perbaikan (Iterate and Improve):

    Berdasarkan hasil analisis, lakukan iterasi dan perbaikan terhadap strategi pemasaran Kamu. Teruslah menguji, mencoba, dan mengoptimalkan taktik yang digunakan. Dengan cara ini, Kamu dapat meningkatkan efektivitas pemasaran Kamu seiring waktu.

Ingatlah bahwa marketing flywheel adalah proses yang berkelanjutan. Melalui tahapan-tahapan ini, Kamu dapat menciptakan siklus pertumbuhan yang berkesinambungan untuk bisnis Kamu.

Dan ini adalah kelebihan serta kekurangan dari penerapan flywheel marketing

Kekurangan Flywheel Marketing:

Membutuhkan Waktu dan Komitmen: Flywheel marketing membutuhkan waktu dan upaya yang konsisten untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Prosesnya tidak instan, dan memerlukan komitmen jangka panjang.

Membutuhkan Sumber Daya: Implementasi flywheel marketing memerlukan alokasi sumber daya, termasuk waktu, tenaga, dan anggaran untuk mengembangkan konten yang menarik, memperkuat keterlibatan pelanggan, dan menyediakan pelayanan pelanggan yang baik.

Kelebihan Flywheel Marketing:

Fokus pada Pelanggan: Flywheel marketing menempatkan pelanggan sebagai pusat strategi pemasaran. Dengan memprioritaskan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat, kamu dapat menciptakan pelanggan yang puas dan loyal.

Bagaimana ? dari kesimpulan diatas kamu sekarang pasti sudah semakin yakin untuk menerapkan teknik yang mana dari bisnismu kan ?

Semoga dalam penerapan teknik marketingnya bisnis dan tim dalam perusahaanmu akan semakin bertumbuh dan berkembang ya

Sukses selalu

Founder & CEO

Agar tidak malu, memulai dari bukan siapa-siapa, tetap jadi bukan siapa-siapa, dan ketika jatuh pun tetap jadi aku yg bukan siapa-siapa.

Leave a Reply

You might also like